1. Moril
Moril adalah keadaan jiwa dan emosi seseorang yang
mempengaruhi kemauan untuk melaksanakan tugas dan akan mempengaruhi hasil
pelaksanaan tugas perorangan maupun organisasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi
moril adalah :
1). kepemimpinan atasan.
2). kepercayaan dan keyakinan akan kebenaran.
3). penghargaan atas penyelesaian tugas.
4). solidaritas dan kebanggaan organisasi.
5). pendidikan dan latihan.
6). kesejahteraan dan rekreasi.
7). kesempatan untuk mengembangkan bakat.
8). struktur organisasi.
9). pengaruh dari luar.
2. Disiplin
2. Disiplin
Disiplin adalah ketaatan tanpa ragu-ragu dan tulus ikhlas
terhadap perintah atau petunjuk atasan serta peraturan yang berlaku. Disiplin
yang terbaik adalah disiplin yang didasarkan oleh disiplin pribadi.
Cara-cara untuk memelihara dan meningkat disiplin :
1). Menetapkan peraturan kedinasan secara jelas dan tegas.
2). Menentukan tingkat dan ukuran kemampuan.
3). Bersikap loyal.
4). Menciptakan kegiatan atas dasar persaingan yang sehat.
5). Menyelenggarakan komunikasi secara terbuka.
6). Menghilangkan hal-hal yang dapat membuat bawahan tersinggung, kecewa
dan frustasi.
7). Menganalisa peraturan dan kebijaksanaan yang berlaku agar tetap
mutakhir dan
menghapus yang sudah tidak sesuai lagi.
8). Melaksanakan reward and punishment.
3. Jiwa Korsa
3. Jiwa Korsa
Jiwa Korsa adalah loyalitas, kebanggan dan antusiasme yang tertanam
pada anggota termasuk pimpinannya terhadap organisasinya. Dalam suatu
organisasi yang mempunyai jiwa korsa yang tinggi, rasa ketidakpuasan bawahan
dapat dipadamkan oleh semangat organisasi.
Ciri jiwa korsa yang baik adalah :
1). Antusiasme dan rasa kebanggan segenap anggota terhadap organisasinya.
2). Reputasi yang baik terhadap organisasi lain.
3). Semangat persaingan secara sehat dan bermutu.
4). Adanya kemauan anggota untuk berpartisipasi dalam setiap kegiatan.
5). Kesediaan anggota untuk saling menolong.
4. Kecakapan
4. Kecakapan
Kecakapan adalah kepandaian melaksanakan tugas dengan hasil
yang baik dalam waktu yang singkat dengan menggunakan tenaga dan sarana yang
seefisien mungkin serta berlangsung dengan tertib. Pengetahuan dan kecakapan
yang dimiliki pimpinan dapat diperoleh dari pendidikan, pelatihan, inisiatif
dan pengembangan pribadi serta pengalaman tugas.
Setiap pemimpin perlu menentukan corak dan gaya kepemimpinannya agar nampak seni kepemimpinannya dalam memimpin. Corak dan gaya kepemimpinan dapat terlihat dari sikap pemimpin, yaitu sebagai : Pemimpin, Guru, Pembina, Bapak dan Teman Seperjuangan.
Setiap pemimpin perlu menentukan corak dan gaya kepemimpinannya agar nampak seni kepemimpinannya dalam memimpin. Corak dan gaya kepemimpinan dapat terlihat dari sikap pemimpin, yaitu sebagai : Pemimpin, Guru, Pembina, Bapak dan Teman Seperjuangan.
- Sebagai Pemimpin. Pemimpin harus mampu memberikan bimbingan/tuntunan yang diperlukan serta senantiasa menjadi contoh dan teladan dalamperkataan, perbuatan, menimbulkan dan memelihara kewibawaan serta mampu melahirkan Pemimpin baru.
- Sebagai Guru. Pemimpin harus berusaha meningkatkan kemampuan, ketrampilan dan pengetahuan anggotanya baik perorangan maupun dalam hubungan kelompok. Memiliki kesabaran dan ketenangan dalam mendidik dan melatih.
- Sebagai Pembina. Pemimpin senantiasa berusaha agar organisasi dalam melaksanakan tugasnya selalu berhasil guna dan berdaya guna. Dalam usaha pembinaan selalu diarahkan kepada peningkatan dan pemeliharaan unsur personil, materil dan kemampuan operasionalnya. Selain itu pemimpin harus menguasai makna fungsi pembinaan yang meliputi perencanaan, penyusunan, pengarahan dan pengawasan.
- Sebagai Bapak. Pemimpin harus berperilaku sederhana, mengenal setiap anggota bawahan, bersikap terbuka dan ramah, mengayomi, bijaksana tetapi tegas, adil, mendorong dan berusaha meningkatkan kesejahteraan anggota bawahan baik materiel maupun spirituil.
- Sebagai Teman Seperjuangan. Dalam keadaan suka dan duka, pemimpin dan bawahan merasa senasib sepenanggungan dan saling membantu, serta bersedia berkorban demi kepentingan bersama.
Kesimpulan:
Faktor-faktor kepemimpinan mencakup moril, disiplin,
jiwa korsa dan kecakapan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab seorang
pemimpin secara optimal sampai mampu mewujudkan tujuannya.
pemimpin
tersebut akan berhasil dengan baik apabila setiap pemimpin memahami akan tugas
yang harus dilaksanakannya. Oleh sebab itu kepemimpinan akan tampak dalam
proses dimana seseorang mengarahkan, membimbing, mempengaruhi dan atau
menguasai pikiran-pikiran, perasaan-perasaan atau tingkah laku orang lain.
Untuk
keberhasilan dalam pencapaian sutu tujuan diperlukan seorang pemimpin yang
profesional, dimana ia memahami akan tugas dan kewajibannya sebagai seorang
pemimpin, serta melaksanakan peranannya sebagai seorang pemimpin.
Source: http://tyawijayanti.blogspot.com/2015/05/sebutkan-faktor-faktor-yang.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar